
Rutan Palembang Gelar Pekan Olahraga dan Seni Narapidana 2025
Palembang, Inspirasinews.com — Suasana berbeda terasa di balik pagar tinggi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Palembang, Sabtu pagi, 2 Agustus 2025.
Lapangan utama yang biasa digunakan untuk apel rutin, hari itu berubah menjadi arena pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (PORSENAP) tahun 2025.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Palembang, M. Rolan, A.Md.IP, S.H., M.H., dan dihadiri jajaran pejabat struktural, petugas pemasyarakatan, serta ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dalam sambutannya, Rolan menyebut bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi sarana pembinaan mental dan kepribadian warga binaan.
“PORSENAP adalah ruang pembinaan yang menanamkan nilai-nilai kejujuran, sportivitas, dan disiplin,” ujar Rolan dengan nada tegas namun bersahabat.
Acara dimulai dengan apel pembukaan, dilanjutkan pelepasan balon sebagai simbol dimulainya kegiatan, serta pemukulan bola pertama dalam pertandingan ekshibisi antara petugas dan WBP.
Langkah ini menandai dibukanya rangkaian pertandingan yang akan berlangsung selama dua pekan, mulai 2 hingga 15 Agustus 2025.
Olahraga dan Seni sebagai Terapi
Dalam sistem pemasyarakatan modern, olahraga dan seni kerap dijadikan pendekatan alternatif untuk membentuk perilaku positif. Itulah yang menjadi semangat utama PORSENAP tahun ini.
Beragam cabang dipertandingkan, mulai dari bulu tangkis, bola voli, tenis meja, gaple, catur, karaoke, hingga lomba tradisional seperti makan kerupuk, balap karung, dan bola kelereng.
“Olahraga memberi ruang untuk menyalurkan energi, sementara seni membuka ruang ekspresi,” kata Rolan. “Keduanya penting dalam membangun kembali karakter warga binaan.”
Kegiatan ini pun bukan hanya soal menang atau kalah. Menurut salah satu petugas pembinaan, kegiatan semacam ini membantu mengurangi stres dan konflik internal antar napi.
“Ada banyak energi tersimpan yang kalau tidak disalurkan bisa meledak. Kegiatan ini salah satu penyalurnya,” katanya.
Merajut Persaudaraan
Selain aspek pembinaan mental dan fisik, PORSENAP juga menjadi momen untuk memperkuat solidaritas antarsesama narapidana. Para peserta tidak hanya bersaing, tetapi juga saling mendukung satu sama lain.
Salah seorang warga binaan yang ikut lomba karaoke mengaku senang bisa berpartisipasi.
“Biasanya kami hanya salat dan ngobrol di kamar. Sekarang kami bisa tampil dan dilihat teman-teman lain,” ujar pria yang minta namanya disamarkan.
Ia juga mengaku bahwa persiapan lomba sudah dilakukan jauh hari. “Kami latihan tiap sore. Yang penting bukan menang, tapi bisa lepasin rasa stres,” katanya sambil tersenyum.
Membina Harapan
Program seperti PORSENAP sejatinya bukan hal baru. Namun, di tengah keterbatasan anggaran dan tingginya beban kerja petugas, penyelenggaraannya tidak selalu mulus.
Di Rutan Palembang, kegiatan ini tetap dijalankan sebagai bagian dari komitmen pembinaan humanis.
“WBP tetap manusia yang punya masa depan. Lewat kegiatan ini, kami ingin bangun kesadaran itu,” ujar Rolan.
Dengan semarak balap karung dan lagu-lagu dangdut dari lomba karaoke, PORSENAP bukan hanya menjadi ajang adu fisik dan suara.
Ia adalah panggung kecil tempat harapan dipelihara, di tengah ruang yang biasanya sunyi. Sebab, bahkan di balik jeruji, manusia tetap butuh ruang untuk tumbuh dan dihargai.
TEKS : YULIE AFRIANI | EDITOR : IMRON SUPRIYADI