Beranda Budaya PGK Sumsel: Dari Griya Agung, Menyalakan Lilin Harapan Pemuda

PGK Sumsel: Dari Griya Agung, Menyalakan Lilin Harapan Pemuda

33
0
BERBAGI

PALEMBANG, Inspirasinews.com – Senin sore, 25 Agustus 2025, langit Palembang cerah, seolah ikut merayakan sebuah momentum. Di Griya Agung, ratusan pemuda berkumpul.

Mereka bukan sekadar datang menghadiri acara pelantikan, melainkan menyatukan energi untuk sebuah gerakan kebangsaan. Hari itu, DPW Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumatera Selatan periode 2025–2028 resmi dilantik.

PERS – Firdaus HAsbalah, SH, saat wawancara dengan Pers usai Pelantikan DPW PGK Sumsel sore itu ditutup dengan semangat kebangsaan.

Di balik prosesi yang khidmat, ada getaran semangat yang sulit disembunyikan. Pemuda-pemuda ini membawa mimpi besar: menjadikan PGK bukan sekadar organisasi, melainkan rumah inspirasi tempat ide-ide kebangsaan dilahirkan dan diwujudkan.

Pesan dari Pemimpin Negeri

Gubernur Sumsel, Herman Deru, hadir dengan kalimat yang menohok: “Organisasi seperti PGK jangan hanya hadir untuk mengkritik, tapi juga harus membawa solusi.” Pesan itu bukan sekadar arahan, melainkan tantangan. Bahwa kritik saja tidak cukup, perubahan lahir dari keberanian menawarkan jalan keluar.

Bagi generasi muda yang hadir, kata-kata ini seperti alarm, mengingatkan bahwa mereka punya tanggung jawab lebih besar dari sekadar menjadi penonton sejarah.

Kilas Balik dan Harapan Panjang

Tokoh nasional sekaligus Ketua Umum DPP PGK, Bursah Zarnubi, tampil memberi motivasi. Ia berbicara dengan penuh keyakinan: “Kalian semua akan menjadi orang hebat. Jangan lihat sekarang, lihat 20 tahun ke depan.”

Kalimat itu sederhana, tapi sarat makna. Seakan mengajarkan bahwa kepemimpinan adalah maraton panjang, bukan lari cepat. Butuh kesabaran, jejaring, dan keuletan.

Di sinilah inspirasi PGK hadir: melatih anak muda untuk berlari jauh, bukan hanya sekadar mengejar tepuk tangan sesaat.

Firdaus dan “Rumah Besar Pemuda”

Bagi Firdaus Hasbullah, Ketua DPW PGK Sumsel yang baru dilantik, PGK adalah rumah besar. “Kita harus menjadi dapur gagasan yang menyuarakan kepentingan rakyat kecil,” tegasnya.

Ucapan itu lahir dari keyakinan bahwa pemuda bukan hanya agen perubahan, tapi juga penjaga nilai. Di rumah besar ini, solidaritas, integritas, gotong royong, dan intelektualitas dipelihara. Firdaus ingin PGK tumbuh bukan sebagai papan nama, melainkan sebagai sumber energi yang memberi inspirasi.

Dari Sungai Musi untuk Tanah Air

PGK Sumsel tak ingin berhenti di ruang rapat. Mereka sudah menyiapkan program “Cinta Sungai Musi.” Inisiatif ini mengajak pemuda untuk menjaga sungai kebanggaan Sumsel, yang bukan hanya ikon, tapi juga sumber kehidupan.

“Menjaga Musi adalah bentuk nyata cinta tanah air,” ujar Firdaus. Dari program lingkungan ini, lahirlah inspirasi sederhana namun kuat: bahwa cinta bangsa bukan sekadar retorika, tapi kerja nyata menjaga tanah dan air.

Menyulam Persatuan di Tengah Perbedaan

Di tengah riuh polarisasi politik, Firdaus menyerukan PGK sebagai rumah inklusif. “PGK harus jadi rumah besar yang terbuka bagi siapa pun yang ingin berjuang dengan ide,” tandasnya.

Inilah nilai inspiratif lain dari PGK: keberanian menjembatani perbedaan. Sebuah pesan penting bahwa persatuan bukan diwariskan begitu saja, tetapi harus diperjuangkan, dijaga, dan terus dipelihara.

Semangat yang Menyala

Acara pelantikan itu akhirnya ditutup dengan lantunan doa dan pekik semangat kebangsaan. Namun yang lebih berharga dari seremoninya adalah energi yang lahir dari ruangan itu.

PGK Sumsel kini bukan sekadar organisasi kepemudaan. Ia adalah sumber inspirasi bahwa pemuda bisa menjadi pemimpin, pemuda bisa menjaga alam, dan pemuda bisa menyulam persatuan.

Dari Griya Agung, Palembang, api kecil itu telah dinyalakan. Dan siapa tahu, kelak api itu menjadi cahaya besar yang menerangi jalan bangsa.

TEKS : YULIE AFRIANI  |  EDITOR  : WARMAN P

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here