Beranda Budaya Menyemai Jurnalis Muda Berintegritas: Kolaborasi PJS dan UIN Jakarta

Menyemai Jurnalis Muda Berintegritas: Kolaborasi PJS dan UIN Jakarta

22
0
BERBAGI
Suasana pertemuan antara Pengurus DPP PJS dengan pimpinan FDIKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (04/05/2025)

Di sebuah ruang rapat sederhana namun penuh semangat di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (4/9/2025), tersaji perbincangan hangat yang bisa jadi akan menjadi tonggak penting bagi masa depan jurnalisme Indonesia.

JAKARTA, Inspirasinews.com – Hari itu, dua dunia—praktisi pers dan akademisi—bersua dalam satu mimpi besar: melahirkan generasi wartawan muda yang bukan hanya cerdas, tapi juga berintegritas.

Suasana akrab terasa sejak awal. Sang tuan rumah, Dekan FIDKOM, Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, didampingi jajaran pimpinan fakultas, menyambut rombongan Dewan Pimpinan Pusat Pro Jurnalismedia Siber (DPP PJS) yang hadir lengkap dengan ketua umum, sekjen, hingga dewan etiknya.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya pandai teori, tetapi tangguh di lapangan,” ucap Prof. Gun Gun. Kalimat itu seakan merangkum harapan bersama.

Tiga Pilar Sinergi

Pertemuan itu melahirkan kesepakatan penting yang dituangkan dalam draf nota kesepahaman. Tiga pilar besar yang dibicarakan bukan sekadar rencana administratif, melainkan jalan nyata menuju perubahan.

Pertama, penempatan wartawan dan mahasiswa di lembaga-lembaga strategis seperti KPK, Kejaksaan Agung, DPR RI, dan Mabes Polri.

Di sinilah mahasiswa komunikasi akan belajar bukan hanya dari ruang kuliah, tetapi dari denyut jantung berita yang sesungguhnya.

Kedua, pendidikan dan pelatihan jurnalistik. Workshop, pelatihan menulis, penguatan kode etik, hingga literasi digital akan menjadi menu utama. Sebuah ruang belajar bersama yang memadukan pengalaman praktisi dan kerangka akademis.

Ketiga, Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Program ini bukan hanya untuk wartawan PJS, tetapi juga terbuka bagi mahasiswa tingkat akhir yang sudah terjun di dunia pers.

“Ini jalan untuk mengukur sekaligus meningkatkan standar profesionalisme,” tegas Mahmud Marhaba, Ketua Umum DPP PJS.

Membumikan Etika Jurnalistik

Di tengah hiruk-pikuk informasi digital, berita palsu, dan praktik jurnalisme instan, kesepakatan ini terasa seperti oase.

Mahmud Marhaba tak sekadar berbicara tentang magang atau pendidikan formal, melainkan juga tentang membangun kultur pers yang sehat dan bertanggung jawab.

“Wartawan bukan hanya penulis berita. Ia harus paham konteks sosial, politik, budaya, bahkan agama. Wartawan harus berani, cerdas, dan menjaga integritas profesi,” ujarnya penuh penekanan.

Seakan bersambut, Prof. Gun Gun menambahkan, “Tugas perguruan tinggi dan organisasi pers pada dasarnya sama: mendidik masyarakat agar lebih cerdas.”

Dari pernyataan itu, terasa jelas bagaimana kolaborasi ini bukan hanya soal kampus dan organisasi profesi, melainkan soal tanggung jawab moral pada bangsa.

Dari Kampus ke Ruang Publik

Bayangkan seorang mahasiswa komunikasi yang biasanya sibuk dengan teori jurnalistik di kelas. Melalui kerja sama ini, ia bisa magang di gedung parlemen, belajar menulis laporan investigasi, atau bahkan ikut menguji praktik jurnalisme di tengah derasnya arus digital.

Pengalaman yang tidak ternilai, yang kelak bisa menjadi fondasi untuk melahirkan wartawan handal.

Sementara itu, wartawan PJS pun mendapat manfaat. Dengan sentuhan akademik UIN, mereka akan memperkaya keterampilan, memperdalam kode etik, sekaligus memperbarui cara pandang dalam menghadapi tantangan media era digital.

Mimpi yang Sama

Di akhir pertemuan, ada nada optimistis yang sama-sama terucap.

“Alhamdulillah, hari ini kita memulai langkah penting,” kata Mahmud. Sementara Prof. Gun Gun menegaskan kembali bahwa kolaborasi ini harus melahirkan jurnalisme yang mencerahkan.

Keduanya sepakat bahwa wartawan sejati bukan hanya pencatat peristiwa, tetapi juga penerang jalan.

Seorang jurnalis sejati adalah pendidik masyarakat, yang lewat tulisannya memberi arah, harapan, dan kebijaksanaan.

Sebuah Inspirasi

Pertemuan hangat itu boleh jadi hanya berdurasi beberapa jam. Tetapi dampaknya bisa bergaung jauh ke depan.

Dari ruang-ruang kelas UIN Jakarta, dari meja-meja redaksi wartawan PJS, akan lahir generasi baru jurnalis Indonesia yang profesional, berintegritas, dan berpihak pada kebenaran.

Kerja sama ini bukan hanya pertemuan dua institusi. Ia adalah pertemuan dua mimpi: mimpi mahasiswa yang ingin belajar lebih dalam, dan mimpi wartawan yang ingin menjaga marwah profesinya.

Dan di titik itulah, kolaborasi ini menemukan makna terdalamnya: jurnalisme bukan sekadar profesi, tapi amanah untuk terus mendidik, mencerahkan, dan menginspirasi.

TEKS : YULIE AFRIANI | EDITOR : IMRON SUPRIYADI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here