
OKI, Inspirasinews.com, Ruang pertemuan Sekretariat Daerah Ogan Komering Ilir (OKI) terasa hangat, Senin (4/08/2025) pagi.
Para pemangku kepentingan kesehatan, dari pejabat pemerintah, tenaga medis, hingga perwakilan BPJS Kesehatan, berkumpul dengan satu tujuan: mencari jalan terbaik untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih manusiawi dan merata bagi warga OKI.
Sekretaris Daerah, Asmar Wijaya, membuka forum dengan pesan penuh makna.
“Peningkatan kualitas layanan kesehatan tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus ada kolaborasi konkret antara pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya tegas.
Kata-kata itu seakan menjadi benang merah yang menuntun jalannya diskusi hari itu.
Tantangan di Balik Pelayanan
Kabupaten OKI, dengan wilayahnya yang luas dan akses yang berliku, memiliki tantangan tersendiri.
Ada desa-desa yang jauh dari jangkauan puskesmas, tenaga medis yang terbatas, hingga fasilitas kesehatan yang belum merata.
Dicky Permana Putra, Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilisasi BPJS Kesehatan Palembang, mengingatkan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tak bisa berjalan optimal tanpa dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
“Kita butuh pemetaan kebutuhan yang jelas. Data konkret akan membuat pengusulan SDM dan fasilitas tepat sasaran,” katanya.
Membangun dari Sinergi
Forum ini menghadirkan suasana dialog yang setara. Kepala puskesmas, pejabat dinas kesehatan, hingga perwakilan BPJS duduk dalam satu lingkaran, saling mendengar dan memberi masukan.
Dari percakapan sederhana itu lahir kesepakatan penting: segera menyusun pemetaan kebutuhan tenaga medis dan sarana prasarana.
Dinas Kesehatan OKI kemudian diberi mandat untuk mengompilasi hasil pemetaan dari seluruh fasilitas kesehatan. Data ini akan diteruskan ke BKPSDM OKI sebagai dasar perencanaan anggaran tahun depan.
Proses ini sederhana, namun memiliki dampak jangka panjang yang besar: lahirnya sistem kesehatan daerah yang lebih terukur, transparan, dan berpihak pada warga.
Optimisme yang Tumbuh
Forum kemitraan ini tidak hanya mencatat daftar masalah, tetapi juga menumbuhkan optimisme.
Ada kesadaran baru bahwa kesehatan bukan hanya soal menambah jumlah dokter atau alat medis, tetapi tentang menghadirkan pelayanan yang lebih adil—dari pusat kota hingga pelosok perairan.
Kolaborasi ini adalah cermin dari semangat gotong royong yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia.
Bedanya, kali ini gotong royong itu hadir dalam bentuk kebijakan, perencanaan, dan komitmen bersama.
Harapan untuk OKI
Di balik angka-angka dan rencana kerja, ada harapan besar dari warga.
Seorang bidan desa yang hadir dalam forum itu mengungkapkan dengan sederhana, “Kami ingin warga kami bisa berobat tanpa harus menunggu lama atau berjalan jauh.”
Harapan itulah yang menjadi roh dari Forum Kemitraan ini. Bukan sekadar rapat rutin, melainkan langkah nyata menuju layanan kesehatan yang lebih bermutu, inklusif, dan berkelanjutan.
Inspirasinews.com melihat forum ini sebagai simbol: ketika semua pihak mau mendengar dan bekerja bersama, maka perbaikan bukan lagi sekadar wacana. Ia bisa tumbuh nyata, menyapa warga OKI dalam bentuk layanan kesehatan yang lebih baik—hari ini, esok, dan di masa depan.
TEKS : YULIE AFRIANI | EDITOR : IMRON SUPRIYADI